aq seorang

aq seorang

Senin, 07 Maret 2011

Network Devices

1. Repeater

Merupakan device layer 1
Berfungsi untuk memperkuat signal yang melemah akibat atenuasi
Mempunyai 2 sampai 4 buah port
Mengirimkan signal secara broadcast / menerusan signal ke semua
port kecuali port asalnya, karena tidak mempunyai pedoman
pengiriman paket data
Tidak membagi Collision Domain dan Broadcast Domain       

 2. Hub
Merupakan device layer 1
Selain berfungsi untuk memperkuat signal yang melemah akibat atenuasi,
Hub berfungsi juga sebagai concentrator
Merupakan Repeater yang mempunyai banyak port
Mengirimkan signal secara broadcast / menerusan signal ke semua
port kecuali port asalnya, karena tidak mempunyai pedoman
pengiriman paket data
Tidak membagi Collision Domain dan Broadcast Domain
Shared Bandwidth   

3. Bridge

Merupakan device layer 2
Berfungsi untuk membagi network menjadi beberapa segment dengan cara
membagi Collision Domain, tetapi tidak membagi Broadcast Domain
Mempunyai 2 sampai 4 buah port
Mengirimkan signal secara unicast, berdasarkan destination MAC Address
Memiliki CAM (Content Addressable Memory) untuk mencatat MAC

4. Switch
Merupakan device layer 2
Berfungsi sebagai concentrator, dan membagi Collsion Domain, tetapi tidak membagi Broadcast Domain. Jumlah Collision Domain sebanyak jumlah port yang dimilikinya
Merupakan Bridge yang memiliki banyak port
Mengirimkan signal secara unicast, berdasarkan destination MAC Address,
tetapi untuk penggunaan pertama kali, bekerja secara broadcast
Memiliki CAM (Content Addressable Memory) untuk mencatat MAC
Address host
Dedicated Bandwidth, karena mempunyai Virtual Circuit

6. Wireless Access Point
Merupakan concentrator untuk jaringan wireless
Bisa berfungsi sebagai Wireless Repeater dan dapat juga berfungsi
sebagai Wireless Router
Merupakan device layer 3
Menggunakan mekanisme CSMA/CA untuk menghindari terjadinya
Collisio

7. Router
Sebuah alat jaringan computer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing . Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan  seperti Internet Protocol) dari stack protocol tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).   
  

conversi nilai Binary, Byte, Integer, Decimal dan sebaliknya.

binery
 biner, yang hanya terdiri dari angka 1 dan 0 saja. Biasanya disebut juga bit,didalam istilah  komputer



Byte kumpulan 8 bit, dan biasanya di notasi kan dalam bilangan decimal dengan angka 0 – 255


Hexa bilangan based 16, yang terdiri dari 0,1,2,3,4,5,6,7,9,A,B,C,D,E,


Integer bilangan based 10, yang terdiri dari 0,1,2,3,4,5,6,8,9.
tipe ini adalah tipe yang lazim digunakan oleh kita dalam kondisi sehari-hari, sehingga sering disebut juga sebagai “readable number”.
Tipe-tipe integer dalam dunia komputer/programming
1. Integer16 (2 byte),
2. Integer32 (4 byte)
3. Integer64 (8 byte)


Decimal bilangan yang mengandung pecahan setelah nilai utamanya
tipe ini juga, tipe yang lazim digunakan oleh kita dalam kondisi sehari-hari
tipe-tipe Decimal dalam dunia komputer/programming
1. Float/Single (4 byte)
2. double (8 byte)


Konversi Bit ke Integerperhitungannya dihitung dari kanan ke kiri dengan mengunakan exponen dasar nilai 2,contoh sbb
Binary
konversi
Integer
11 2 ^1 + 2^0 3
101 2^2 + 2^0 5
1011 2^3 + 2^1 + 2^0 11


Konversi Bit ke Byte ke Integer
konversi ke bit ke byte sederhana saja, dengan pengelompokan setiap 8bit menjadi 1 kesatuan. Untuk kemudahan pembacaan, biasanya 8 bit ini ditampilkan dalam notasi integer.
Binary
Byte
Konversi
Notasi Byte Dalam Integer
Nilai Integer yang diwakili
11 00000011 2^1 + 2^0 3 3
101 00000101 2^2 + 2^0 5 5
1011 00001011 2^3 + 2^1 + 2^0 11 11
1100001011 00000011 10111011
byte 1 : 00000011
byte 2 : 00001011
byte 1:
2^1+2^0
byte 2 :
2^3 + 2^1 + 2^0
Byte 1 : 3
Byte 2 : 11
779
(2^9+2^8+2^3 + 2^1 + 2^0)


Konversi Byte ke Decimalkonversi dari Byte ke Decimal sedikit lebih kompleks karena adanya posisi pecahan yang harus diperhitungkan.
Konversi dari byte ke single/float/Doubleaturan :
bit ke
jumlah
fungsi
Note
Single 1 1 bit sign bit 0 = positif
1 = negatif
2-9 8 bit Exponen bit angka ajaib = 127
10-32 23 bit mantissa bit
Double 1 1 Sign bit 0 = positif
1 = negatif
2-12 11 bit Exponen bit angka ajaib = 1023
13-64 52 bit Mantissa bit
angka mayor mengunakan exponen positif dihitung mulai dari kanan ke kiri.
angka minor menggunakan exponen negatif dihitung mulai dari kiri ke kanan.

Kamis, 03 Maret 2011

Komponen Penyusun Motherboard




  1. Soket Prosesor. Soket ini merupakan tempat dimana prosesor dipasang. Jenis soket menentukan prosesor apa yang bisa dipasang pada soket tersebut. Jadi soket tertentu hanya bisa dipasang prosesor tertentu saja.
  2. Slot Memori. Slot ini digunakan untuk memasang memori utama komputer. Jenis slot memori juga berbeda-beda, tergantung sistem yang digunakannya.
  3. Northbridge, merupakan sebutan bagi komponen utama yang mengatur lalu lintas data antara prosesor dengan sistem memori dan saluran utama motherboard.
  4. Southbridge, sebutan untuk komponen pembantu northbridge yang menghubungkan northbridge dengan komponen atau periferal lainnya.
  5. Slot PCI Express x16, merupakan slot khusus yang bisa dipasangi kartu VGA generasi terbaru.
  6. Slot PCI Express x1, merupakan slot untuk memasang periferal (kartu atau card) lainnya selain kartu VGA.
  7. Slot AGP, merupakan slot khusus untuk memasang kartu VGA generasi sebelum adanya slot PCI Express.
  8. Slot PCI, merupakan slot umum yang biasa digunakan untu memasang kartu atau card dengan kecepatan di bawah slot AGP dan PCI Express.
  9. BIOS (Basic Input-Ouput System). Merupakan program kecil yang dimasukkan ke dalam IC ROM atau Flash yang digunakan untuk menyimpan konfigurasi dari sebuah motherboard.
  10. Baterai CMOS, baterai khusus untuk memberikan daya pada BIOS.
  11. Port SATA, merupakan antarmuka untuk media penyimpanan generasi terbaru. Port SATA bisa digunakan untuk menghubungkan Hard Disk dengan sistem komputer.
  12. Port IDE, merupakan antarmuka media penyimpanan sebelum generasi SATA.
  13. Port Floppy Disk, digunakan untuk menghubungkan media removable atau media penyimpanan yang bisa dicopot yaitu Disket atau Floppy Disk.
  14. Port Power, yaitu port untuk memberikan daya kepada sistem komputer.
  15. Back Panel, merupakan kumpulan port yang biasanya diletakkan di belakang casing atau wadah komputer PC. Port atau colokan yang biasanya ada di belakang casing komputer PC adalah:
  16. Port PS/2 Mouse, untuk menghubungkan mouse dengan komputer.
  17. Port PS/2 Keyboard, untuk memasang keyboard.
  18. Port Paralel, untuk memasang periferal kecepatan rendah dengan lebar data delapan bit. Biasanya digunakan untuk memasang printer sebelum generasi USB.
  19. Port Serial, digunakan untuk memasang periferal kecepatan rendah dengan mode transfer data serial. Namun saat ini jarang digunakan.
  20. Port SPDIF, digunakan untuk menghubungkan komputer dengan periferal audio seperti home theatre.
  21. Port Firewire, untuk menghubungkan peralatan eksternal kecepatan tinggi seperti video capture atau streaming video.
  22. Port RJ45, digunakan untuk menghubungkan komputer dengan jaringan LAN.
  23. Port USB, digunakan untuk antarmuka dengan periferal atau peralatan eksternal generasi baru yang menggantikan port paralel dan Serial.
  24. Port Audio, digunakan untuk menghubungkan komputer dengan sistem audio seperti speaker, mikrofon, line-in dan line-out.



CISC dan RISC

CISC adalah singkatan dari Complex Intruction Set Computer dimana prosesor tersebut memiliki set instruksi yang kompleks dan lengkap. Sedangkan RISC adalah singkatan dari Reduced Instruction Set Computer yang artinya prosesor tersebut memiliki set instruksi program yang lebih sedikit. Karena perbedaan keduanya ada pada kata set instruksi yang kompleks atau sederhana (reduced), 

CISC
Complex instruction-set computing atau Complex Instruction-Set Computer (CISC; “Kumpulan instruksi komputasi kompleks”) adalah sebuah arsitektur dari set instruksi dimana setiap instruksi akan menjalankan beberapa operasi tingkat rendah, seperti pengambilan dari memory, operasi aritmetika, dan penyimpanan ke dalam memory, semuanya sekaligus hanya di dalam sebuah instruksi. Karakteristik CISC dapat dikatakan bertolak-belakang dengan RISC.
Sebelum proses RISC didesain untuk pertama kalinya, banyak arsitek komputer mencoba menjembatani celah semantik”, yaitu bagaimana cara untuk membuat set-set instruksi untuk mempermudah pemrograman level tinggi dengan menyediakan instruksi “level tinggi” seperti pemanggilan procedure, proses pengulangan dan mode-mode pengalamatan kompleks sehingga struktur data dan akses array dapat dikombinasikan dengan sebuah instruksi. Karakteristik CISC yg “sarat informasi” ini memberikan keuntungan di mana ukuran program-program yang dihasilkan akan menjadi relatif lebih kecil, dan penggunaan memory akan semakin berkurang. Karena CISC inilah biaya pembuatan komputer pada saat itu (tahun 1960) menjadi jauh lebih hemat.
Memang setelah itu banyak desain yang memberikan hasil yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah, dan juga mengakibatkan pemrograman level tinggi menjadi lebih sederhana, tetapi pada kenyataannya tidaklah selalu demikian. Contohnya, arsitektur kompleks yang didesain dengan kurang baik (yang menggunakan kode-kode mikro untuk mengakses fungsi-fungsi hardware), akan berada pada situasi di mana akan lebih mudah untuk meningkatkan performansi dengan tidak menggunakan instruksi yang kompleks (seperti instruksi pemanggilan procedure), tetapi dengan menggunakan urutan instruksi yang sederhana.
Satu alasan mengenai hal ini adalah karena set-set instruksi level-tinggi, yang sering disandikan (untuk kode-kode yang kompleks), akan menjadi cukup sulit untuk diterjemahkan kembali dan dijalankan secara efektif dengan jumlah transistor yang terbatas. Oleh karena itu arsitektur -arsitektur ini memerlukan penanganan yang lebih terfokus pada desain prosesor. Pada saat itu di mana jumlah transistor cukup terbatas, mengakibatkan semakin sempitnya peluang ditemukannya cara-cara alternatif untuk optimisasi perkembangan prosesor.
RISC, yang jika diterjemahkan berarti “Komputasi Kumpulan Instruksi yang Disederhanakan”, merupakan sebuah arsitektur komputeratau arsitektur komputasi modern dengan instruksi-instruksi dan jenis eksekusi yang paling sederhana. Arsitektur ini digunakan pada komputer dengan kinerja tinggi, seperti komputer vektor. Selain digunakan dalam komputer vektor, desain ini juga diimplementasikan pada prosesor komputer lain